Tabung sinar katoda. Tabung sinar katoda disingkat CRT (Cathode ray tube). Tabung sinar katoda merupakan tabung lucutan electron untuk mengubah sinyal listrik ke suatu pola tertentu pada layar. Tabung sinar katoda ini merupakan dasar dari Osiloskop Sinar Katoda atau dalam bahasa Inggrisya adalah Cathode ray Oscilloscope (CRO) dan pesawat penerima televisi. Tabung ini terdiri dari filament panas yang menghasilkan berkas electron. Electron ini dipusatkan pada layar pendar oleh medan magnet dan medan listrik, sehingga memberikan suatu gerakan kecil cahaya atau noktah.
Penjelasan perangkat
Versi paling awal CRT adalah sebuah dioda katoda-dingin, sebuah modifikasi dari tabung Crookes (lihat sinar-X) dengan layar dilapisi fosfor, kadangkala dinamakan tabung Braun. Versi pertama yang menggunakan kathoda panas dikembangkan oleh J.B. Johnson (yang merupakan asal istilah noise Johnson) dan H.W. Weinhart dari Western Electric dan menjadi produk komersial pada 1922.
Sinar katoda adalah aliran elektron kecepatan tinggi yang dipancarkan dari katoda yang dipanasi oleh elemen pemanas (heater) didalam sebuah tabung vakum.
Dalam tabung sinar katoda, elektron-elektron secara terarah, diarahkan menjadi pancaran elektron, dan pancaran elektron ini difokuskan dengan alat "defleksi yoke" oleh medan magnetik untuk diarahkan kearah posisi Horisontal dan Vertikal untuk men"scan" permukaan di ujung pandang (anode), yang sebaris dengan bahan berfosfor (biasanya berdasar atas logam transisi atau rare earth. Ketika elektron menyentuh material pada layar ini, maka elektron akan menyebabkan timbulnya cahaya. Untuk keperluan layar CRT ini supaya fosfor berpendar atau bercahaya diperlukan tegangan tinggi yaitu sekitar 25 Kilo Volt sampai 27 Kilo Volt dibangkitkan oleh alat yang bernama Flayback.
Sebelum elektron ini menyentuh fosfor, dilayar tabung kaca elektron-elektron itu menembus pelat yang sangat tipis yang berlobang-lobang disebut skrin yang hampir sama luasnya dengan lebar layar tabung untuk memfokuskan tiga bintik warna RGB ( Red, Green, Blue ) untuk tabung layar warna. Pelat logam ini sangat tipis dan peka terhadap mangnit, jika magnit kuat akan merubah bentuk pelat ini sehingga tidak rata dan terjadilah warna yang semburat dan acak kerena tembakan elektron tidak terfokus pada ketiga titik bintik-bintik RGB, dan kejadian ini disebut degausing.
Secara teori, CRT dan LCD memiliki perbedaan di mana CRT menggunakan elektron yang ditembakkan ke layar sehingga mewarnai menjadi suatu gambar. LCD memiliki cahaya di belakang yang konstan di mana intensitas kecerahan menjadi berbeda karena adanya penutupan/penghalangan dari molekul untuk sinar yang melewati panel.
Sumber:
1. http://id.shvoong.com/exact-sciences/physics/2119921-pengertian-tabung-sinar-katoda/#ixzz10s7cxZQb
2. http://id.wikipedia.org/wiki/Tabung_sinar_katoda
3. http://soemarsono.multiply.com/journal/item/4?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem
Nama: Fitri Nuria Fadillah. H
Kelas : 9C
Absen : 14
Tidak ada komentar:
Posting Komentar